Reputasi Kaya Amsal 13:7a

Derita orang yang dari sononya sudah susah tidak kalah dengan derita orang kaya yang baru jadi susah. Orang miskin

Orang miskin dari awal bisa duduk makan di Warteg. Akan tetapi, orang kaya yang baru miskin, beli lauk di Warteg makannya di rumah. Orang tidak boleh tahu kalau mereka sudah susah, sebab reputasi "Orang Ada Uang" sudah terlanjur melekat pada diri atau keluarga mereka.

Walau isi dompet sudah sisa ribuan, tapi penampilan tetap harus terlihat "waow". Memakai perhiasan imitasi serupa emas berlian, karena yang asli sudah terjual atau tidak bisa lagi ditebus dari gadaian. Anehnya, karena diketahui mereka kaya, orang pun tidak menyangka itu emas bodong. Untungnya di situ.

Itu adalah penderitaan. Derita mantan orang kaya secara psikis sangat berat.

Reputasi kaya menuntut orang kaya untuk tetap kaya. Tidak ada yang tahu betapa banyaknya utang mereka demi mempertahankan citra kaya itu. Tidak ada yang menyangka orang yang diketahui miskin lebih menikmati makanan yang nikmat dari mereka. Harta benda diam-diam telah terjual. Perhiasan dan barang-barang telah tergadai dan tak dapat tertebus lagi. Tagihan kredit ini dan itu merongrong. Namun, apapun yang terjadi tampil kaya harus tetap terlihat walau sesungguhnya sudah sekarat.

Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa. (Ams 13:7a) Bukan kesusahan yang menyiksa hati, tetapi kesombonganlah yang menyiksa hidup. Jika rendah hati pastilah akan tampil apa adanya tanpa malu. Namanya juga hidup di dunia, tidak ada yang abadi. Namun, itulah kekayaan. Kekayaan cenderung membuahkan kesombongan dan kesombongan seolah hendak mengubah takdir ketidakabadian dunia menjadi abadi bagi dirinya sendiri. 

Dan, itu tidak mungkin, karena "untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya." (Pkh 3:1). Dulu Anda kaya. Sekarang waktunya orang lain yang kaya.

Terkadang kita harus kehilangan apa yang berharga di mata dunia apabila itu justu menjauhkan kita dari jalan surga-Nya. Bila berhikmat, bukan kekayaan yang mau diambil oleh Yang Mahakuasa dengan mengijinkan si kaya menjadi miskin, tetapi kesombongan di hati, itulah yang mau ditiadakan.

Reputasi kaya memang telah memberi tempat mulia di dunia, tetapi kesombongan tidak punya tempat di surga-Nya. >>> "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" (Mat 16:26). 

Jika mengerti pasti akan bersyukur. AMIN

God is Love

©HEP

Berbagi :