Untung Dia Tuli

Kedua
kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar dengan segala kemampuan yang ada. Kodok yang lainnya bukannya memberi semangat malah tetap
mengatakan agar mereka berhenti melompat dan lebih baik mati.
Salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengarkan kata-kata kodok yang lain. Ia menjadi lemah hati dan akhirnya menyerah, terjatuh dan mati.
Sementara itu kodok yang satunya
tetap melanjutkan untuk melompat sedapat mungkin. Kerumunan kodok, teman-temannya, terus berteriak kepadanya agar ia berhenti berusaha dan mati saja. Semakin riuh teman-temannya berteriak, semakin ia berusaha lebih kencang dan... akhirnya berhasil. Dengan sebuah lompatan yang kencang, dia berhasil sampai di atas.
Kodok lainnya takjub dengan semangat kodok yang satu ini, dan bertanya
"Apakah kau tidak mendengar teriakan kami?" Lalu, kodok itu (dengan
membaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia tuli. Karena ia tuli, kodok itu mengira teriakan teman-temannya adalah untuk memberikan semangat kepadanya.
Ah, “Untung”
saja ia tuli.***
Posting Komentar untuk "Untung Dia Tuli"