Semua Sudah Terjadi
Kenyataan menghantar cermin diri. Jelas memantulkan sejarah laku. Kepala menunduk malu. Sesak hati menanggung kecewa. Ingin kembali menghapus kisah. Tak mungkin lagi. Semua sudah terjadi.
Air mata tak guna. Tak guna menghapus jejak. Yang tersisa hanyalah penyesalan. Hanya itu. Penyesalan telah memilih tempatnya sendiri. Semua sudah terjadi.
Namun, apakah dunia menjadi kiamat karena itu? Apakah hidup kita menjadi tidak lagi berarti karena itu? Tidak, Saudara. Cinta kasih dan segala pengorbanan Anda mungkin memang tidak dihargai oleh manusia. Namun ingat, penilaian atas cinta kasih dan pengorbanan yang sudah Anda lakukan itu tidak ada di tangan manusia. Yang menilai semua adalah Allah Bapa di sorga.
Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. (Rm 2:6) >>> "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. (Why 22:12)
Artinya, Tuhan tahu segala perbuatan kita, baik atau buruk. Pada-Nyalah pengetahuan yang sempurna akan hal itu. Perbuatan baik atau buruk akan menerima upah-Nya. Jika Anda telah berbuat baik, Anda pasti akan menerima upah kebaikan. Sebaliknya, bila dia telah berbuat jahat, dia pun akan menerima upah kejahatannya.
Memang benar, bahwa dalam pandangan kita manusia, segala cinta kasih dan pengorbanan terkecap tidak berbalas dihargai dan secara daging kita menganggap itu menjadi sia-sia. Namun, sesungguhnya semua kasih yang mewujud dalam berbagai bentuk kebaikan, kesetiaan, ketulusan, kejujuran, kasih sayang, dan sebagainya, semua itu satu pun tidak ada yang sia-sia di mata Tuhan! Manusia menyia-nyiakan, tetapi Tuhan tidak membuatnya menjadi sia-sia. Semuanya akan menjadi berkat yang disimpan Tuhan bagi siapa pun yang sudah melakukannya.
Mungkin ada yang berkata: tetapi semua sudah rusak, hancur berkeping-keping. Ya, benar. Kedagingan kita merasakan kehancuran itu baik di hati kita maupun dalam fakta hidup kita. Namun, Tuhan akan memperbaikinya! Tuhan tidak akan tinggal diam membiarkan kehancuran itu bila kita berserah kepada-Nya dan percaya bahwa Ia melihat semuanya dengan jelas dan Ia adil. Dalam keadilan-Nya Ia akan memperbaiki kehidupan orang-orang yang percaya kepada-Nya dan menyerahkan puing-puing kehancuran hati dan hidupnya kepada-Nya.
"Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, RUSAK, maka tukang periuk itu MENGERJAKANNYA KEMBALI MENJADI BEJANA LAIN menurut apa YANG BAIK PADA PEMANDANGANNYA." (Yer 18:4)
Manusia memang bisa merusak, tetapi Tuhan akan memperbaikinya menjadi "bejana" yang baru, bejana yang baik pada pemandangan-Nya. Serahkan semuanya kepada Tuhan! Percayakan semuanya kepada Tuhan! Biarkan Ia berperkara memulihkan hidupmu! Memberimu hari esok yang penuh harapan! Sebab, manusia memang mungkin mencelakakan hati kita dan hidup kita, tetapi rancangan Tuhan bukanlah rancangan kecelakaan melainkan rancangan damai sejahtera untuk hari esok yang penuh harapan.
Yer 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Karena, kasih-Nya ABADI bagi kita. Ia tidak berubah dulu, sekarang, dan selamanya. >>> Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. (Ibr 13:8) Kasih manusia bisa berubah-ubah, tetapi kasih Tuhan kekal selamanya.
Kita tidak dapat mengubah masa lalu, tidak dapat menghapus semua kepahitan yang sudah terjadi, tetapi kita bisa mengubah masa depan menjadi manis di dalam Tuhan Yesus dengan menyerahkan semuanya kepada-Nya dan berjalan maju bersama Dia! Kita harus memiliki pandangan yang sama seperti Rasul Paulus: "Ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku." (Flp 3:13b)
Itulah yang harus kita lakukan. Tuhan bekerja memulihkan hati dan hidup kita dan kita melangkah maju! Mengarahkan diri kita kepada apa yang di hadapan kita, bukan apa yang di belakang kita!
Mari, Saudara, arahkan pandanganmu kepada-Nya. Tuhan tidak tinggal diam, sebab "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia." (Rm 8:28)
Ingatlah pula janji Tuhan, "Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa." (Luk 6:21) Serahkanlah semua itu kepada-Nya. Percayalah, Ia akan mengubah air matamu menjadi sukacita kebahagiaan di dalam Dia.
Semua memang sudah terjadi, tetapi hidup kita bukan di belakang, melainkan di depan. Kita tidak berjalan mundur, tetapi maju. Jangan biarkan semua yang sudah terjadi menghentikan langkahmu meraih hari esok yang penuh harapan yang telah disiapkan Tuhan bagimu.
Jangan khawatirkan apa pun, sebab Tuhan tahu membalaskan apa yang pantas diterima oleh manusia atas perbuatannya.
Semangat, Saudara. You are not alone. Jesus be with you. AMEN.
Posting Komentar untuk "Semua Sudah Terjadi"