Siapa Isteri Kain? Kejadian 4:17
Seputar Iman Kristen
Catatan:
"Menjawab Pertanyaan Anak Seputar Iman Kristen" adalah artikel yang memuat penjelasan-penjelasan terkait dengan pertanyaan-pertanyaan yang umumnya diajukan oleh anak-anak kita.
Akan tetapi, artikel ini bukan "makanan" instan untuk anak. Penjelasan dalam seluruh artikel ini, baik yang sebelumnya, yang ini, dan yang selanjutnya adalah diperuntukkan bagi para orangtua untuk kemudian dilanjutkan kepada anak dengan bahasa orang tua dan anak itu sendiri disesuaikan dengan usiaanak dan kemampuan daya serap anak.
Maksud artikel ini adalah a gar orang tua lebih dahulu mengerti bahkan harus mengerti apa yang diajarkan kepada anak-anaknya. Sebab, bagaimana kita dapat menjelaskan kepada anak jika kita sendiri tidak mengerti apa yang kita jelaskan?
Untuk itu penjelasan dalam artikel ini diupayakan sesederhana mungkin agar para orang tua dapat mencernanya dan menyalurkan kepada anak dengan bahasa yang dapat mereka mengerti. Jadi, bukan menghafal setiap detail dari catatan di dalam artikel ini.
Pertanyaan ini sebenarnya hendak mempertanyakan keberadaan manusia-manusia lainnya dalam kisah penciptaan. Sebab, dalam kesaksian Alkitab disebutkan bahwa manusia pertama adalah Adam, berikutnya Hawa (Kej 1-2). Dari Adam dan Hawa lahir Kain dan Habel (Kej 4:1-16), dan Set (Kej 4:5). Kain membunuh Habel (Kej 4:8). Ketika itu Set belum lahir.
Lalu, tiba-tiba dikisahkan bahwa Kain sudah menikah, "Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh" (Kej 4:17). Bagaimana isteri Kain tiba-tiba sudah ada? Bukankah sebelumnya manusia yang ada hanya Adam, Hawa, Kain, dan Habel (meninggal)?
PENJELASAN
Pertama.
Pertama-tama kepada Anak harus disampaikan apa sebenarnya tujuan utama kesaksian Alkitab tentang penciptaan (Kej 1-2). Alkitab bukan buku biasa. Bukan seperti buku-buku pelajaran tentang ilmu pengetahuan tentang alam, tentang manusia, tentang binatang, tentang sejarah, geografi, matematika, dsb. Alkitab adalah buku yang menuliskan pernyataan percaya umat Tuhan tentang Allah, pikiran-pikiran-Nya, dan karya-Nya.
Kisah tentang penciptaan manusia di dalam Alkitab tidak dimaksudkan untuk memuat daftar manusia-manusia yang mula-mula ada di dalam dunia, bahwa manusia-manusia yang pertama ada di dunia adalah ini, ini, dan ini, lalu itu, berikutnya ini, selanjutnya itu, dst. Bukan itu tujuan utamanya.
Tujuan kesaksian Alkitab tentang penciptaan manusia pertama-tama adalah menyampaikan kepada kita bahwa manusia tidak tiba-tiba menjadi ada begitu saja, melainkan diciptakan atau dibuat menjadi ada oleh TUHAN Allah. Manusia adalah ciptaan Allah sebagaimana ciptaan-ciptaan lainnya. Karena TUHAN Allah adalah Pencipta, maka Ialah Pemilik dan Penguasa atas dunia serta segala isinya. Ialah Allah Yang Mahakuasa yang harus disembah oleh seluruh ciptaan.
Lalu, siapa Sang Pencipta itu? Dengan kisah penciptaan ini, Alkitab memberi kesaksian bahwa Allah Yang Mahakuasa Pencipta langit dan bumi serta segala isinya, Dialah Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub. Dialah Allah bangsa Israel. Dan, Allah yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, Dialah TUHAN Allah yang sudah menyatakan diri-Nya di dalam Yesus Kristus. Dialah Allah Bapa seluruh manusia yang percaya kepada Yesus Kristus. Dialah yang membuat segala sesuatu menjadi ada di dalam dunia ini, termasuk kita manusia.
Kisah kesaksian adalah pernyataan iman dan sekaligus proklamasi iman umat Tuhan bahwa Allah kita adalah Allah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya. Bukan allah-allah buatan tangan manusia, tetapi Allah yang membuat manusia itu sendiri.
Jadi, kesaksian Alkitab tentang penciptaan manusia tidak bertujuan menjawab pertanyaan "Siapa sih manusia-manusia pertama itu?", melainkan "Siapakah yang menciptakan manusia itu?" Demikian maksud utama dari kesaksian tentang penciptaan manusia di dalam Alkitab.
Kedua.
Karena tujuan kisah penciptaan manusia bukan untuk menyampaikan daftar manusia yang mula-mula diciptakan oleh TUHAN Allah, maka nama dan kisah tentang mereka tidak semuanya disebutkan. Karena, inti dari pengkisahan hal penciptaan ini adalah hendak menyampaikan bahwa Allah Bapa adalah Pencipta langit, bumi, dan segala isinya, termasuk manusia yang hidup di dalamya. Lalu, manusia pertama yang ciptakan TUHAN adalah Adam dan berikutnya adalah Hawa (Kej 1:26-28; 2:21-23; 1 Tim 2:13). Kemudian dari Adam dan Hawa lahirlah manusia-manusia selanjutnya (Kej 1:28; 3:16). Untuk kisah penciptaan manusia, kesaksian ini cukup.
Lalu, mengapa Alkitab melanjutkan kesaksiannya tentang anak-anak laki-laki Adam dan Hawa, yakni Kain, Habel, dan Set (Kej 4-5)?
Hal itu penting sebagai kesaksian yang menyampaikan kepada kita tentang nenek moyang asal usul umat Allah. Bahwa, dari ketiga anak laki-laki Adam dan Hawa, yakni Kain, Habel, dan Set, umat Allah (bangsa Israel) berasal dari keturunan Set. Bukan dari Kain. Bukan dari Habel. Melainkan dari Set, yakni anak yang dikaruniakan TUHAN Allah kepada Adam dan Hawa sebagai pengganti Habel yang telah mati dibunuh oleh Kain (Kej 4:25-26).
Oleh sebab itulah kita menemukan catatan-catatan keturunan Set secara lebih lengkap dari pada catatan keturunan Kain. Jadi, kalau kita menemukan catatan tentang keuturunan Adam (Kej 5), itu tujuannya bukan sebagai data manusia-manusia pertama, melainkan data tentang nenek moyang bangsa Israel. Dengan ini jelaslah bahwa nama manusia-manusia lain tidak tercantum di dalam Alkitab.
Ketiga.
Ketiga.
Meskipun nama-nama manusia lain tidak harus dicantumkan, tetapi penting untuk dicatat bahwa manusia-manusia lain itu, yang kemudian menjadi nenek-nenek moyang manusia, adalah berasal dari anak-anak Adam dan Hawa (Kej 1:27-28; 3:16). Jadi, tidak diciptakan secara bersamaan dengan Adam dan Hawa.
Kejadian 1:27-28 --- 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."Kejadian 3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu.
Anak-anak Adam dan Hawa tercatat adalah Kain, Habel (meninggal), dan Set. Perhatikanlah bahwa ketiga anak Adam dan Hawa yang disebutkan itu semuanya adalah anak-anak laki-laki. Apakah hanya anak-anak laki-laki saja? TIDAK.
Kejadian 5:4 Umur Adam, setelah memperanakkan Set, delapan ratus tahun, dan ia memperanakkan anak-anak lelaki dan perempuan.
Karena dalam Kejadian 4:17 disebutkan: "Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah PEREMPUAN itu, lalu melahirkan Henokh" dan dari Kejadian 1:27 (terkutip di atas) yang menyatakan bahwa TUHAN Allah menetapkan manusia memenuhi dunia ini melalui proses BERANAKCUCU dimulai dari Adam dan Hawa.
Maka, kemungkinan besar PEREMPUAN yang dinikahi oleh Kain adalah termasuk dari anak-anak Adam dan Hawa (Kej 5:4). Hanya saja nama anak-anak perempuan ini tidak disebutkan.
Mengapa anak-anak perempuan ini tidak disebutkan?
Dalam kehidupan masyarakat Yahudi, laki-laki dipandang mutlak sebagai penerus keturunan ayahnya sehingga catatan-catatan Alkitab dalam bentuk silsilah-silsilah hanya para laki-laki saja yang disebutkan (lihat catatan keturunan Adam dalam Kej 5, dst sampai catatan silsilah Tuhan Yesus dalam Mat 1:1-17 dan Luk 3:23-38).
Contoh yang lebih jelas adalah tentang anak-anak Yakub yang secara umum dalam catatan silsilah disebut berjumlah 12 orang, misalnya Kej 35:22b-26:
35:22b Adapun anak-anak lelaki Yakub dua belas orang jumlahnya. 35:23 Anak-anak Lea ialah Ruben, anak sulung Yakub, kemudian Simeon, Lewi, Yehuda, Isakhar dan Zebulon. 35:24 Anak-anak Rahel ialah Yusuf dan Benyamin. 35:25 Dan anak-anak Bilha, budak perempuan Rahel ialah Dan serta Naftali. 35:26 Dan anak-anak Zilpa, budak perempuan Lea ialah Gad dan Asyer. Itulah anak-anak lelaki Yakub, yang dilahirkan baginya di Padan-Aram.
Padahal ada anak Yakub yang perempuan yang diperolehnya dari Lea, yakni Dina (Kej 30:21). Akan tetapi, dikarenakan Dina adalah anak perempuan, maka namanya tidak dicantumkan dalam daftar silsilah.
Dengan ini tidaklah heran jika anak-anak Adam dan Hawa yang perempuan pun tidak tercatat dalam keterangan anak-anak Adam dan Hawa. Cukuplah diketahui bahwa Kain dan kemudian Set melanjutkan keturunan bagi Adam dan Hawa.
Namun, di luar catatan Alkitab, dalam tradisi Yahudi nama istri Kain diketahui adalah Âwân. Nama ini ini diperoleh dari sebuah karya keagamaan Yahudi kuno, yakni Kitab Yobel (Book of Jubilees).
Pada kitab itu disebutkan nama istri Kain adalah "Âwân" (atau disebut juga dengan nama Aclima, Kalmana, Lusia, Cainan, Luluwa, Ackim).
Âwân adalah anak perempuan pertama Adam dan Hawa. Kain menikah dengan Âwân dan Set menikah dengan anak perempuan Adam dan Hawa yang kedua yang bernama Azura.
©HEP
Saya bisa mengerti hal tersebut n bisa menjawab pertanyaan akan hal tersebut kalo ada yg bertanya, dgn kesimpulan Alkitab sanggup memberi keterangan akan hal tersebut dengan logika yg harus sejalan dengan iman. Gbu
BalasHapusLuar biasa penjelasannya Ibu Pdt. HEP. Terima kasih. Pertanyaan yg selama ini belum pernah terjawab, ttp tdk pernah saya pertanyakan. Hanya menyimpan dlm hati. Tuhan berkati
BalasHapusPuji Tuhan. Makasih :)
Hapus