Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Kekuatan Besar yang Dipertuhan Manusia Masa Kini | Bagian 3

(Siapakah AntiKris Zaman Ini?) 

KEKUATAN POLITIK DAN KEKUATAN AGAMA.

Yohanes 4 : 24  Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran

Lukas 4 : 1 - 8 --- 4:1 Yesus, yang penuh dengan Roh Kudus, kembali dari sungai Yordan, lalu dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun. 4:2 Di situ Ia tinggal empat puluh hari lamanya dan dicobai Iblis. Selama di situ Ia tidak makan apa-apa dan sesudah waktu itu Ia lapar. 4:3 Lalu berkatalah Iblis kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti." 4:4 Jawab Yesus kepadanya: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja." 4:5 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. 4:6 Kata Iblis kepada-Nya: "Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. 4:7 Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." 4:8 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
 
(3) KEKUATAN POLITIK adalah  salah satu kekuatan yang berpengaruh di dunia ini. Orientasinya adalah jelas yaitu bagaimana caranya memperoleh kekuasaan atau power. Kekuatan politik terjadi diberbagai bidang kehidupan utamanya di bidang pemerintahan suatu negara. Karena orientasinya kekuasaan, maka orang saling bersaing untuk singkir menyingkirkan untuk memperoleh kekuasaan dalam berbagai jabatan tinggi. Bukankah kekuasaan adalah attribute dari seorang pemimpin (imam)? Ingat Tuhan Yesus datang bukan sebagai pemimpin, bahkan sebaliknya  Ia menjadi seorang Hamba yang taat. Ia datang tanpa jabatan (powerless). Bandingkan dengan para penguasa negara dan penguasa di bidang lainnya sebagai pemegang  power atau kekuasaan (powerfull).

Iblis  memberontak terhadap Allah,  karena Ia ingin berkuasa seperti  Allah. Keinginan yang sama telah ditransfer oleh iblis kepada manusia pertama, Adam dan Hawa, dan keturunannya (manusia). Seperti kita ketahui kekuatan politik juga ada imam atau pemimpinnya. Jabatan puncak dari kekuatan politik suatu negara adalah jabatan Presiden, lalu jabatan-jabatan seperti MPR, DPR, Mahkamah Agung. Berikut para Menteri serta eselon di bawahnya. Di Negara lain ada Raja, Kaisar, Perdana Menteri, dan seterusnya.

Kekuatan besar yang berpengaruh berikutnya adalah (4) Kekuatan Agama. Kekuatan ini juga ada pemimpinnya yakni para pemimpin agama, ahli-ahli Kitab, pengajar agama, Farisi. Hirarki keagamaan yang sejak ribuan tahun lalu masih terus diterapkan sampai zaman sekarang ini adalah adanya jabatan imam dan imam besar (sekarang ini dibahasakan dengan sebutan: Pastur, Romo, Pendeta, dan berbagai sebutan lainnya).

Umumnya orang Kristen tidak mau ambil peduli dengan sistem hirarki seperti ini karena  mereka merasa lebih nyaman dengan sistem/aturan seperti ini bila dibandingkan dengan syarat mengikut  Yesus. Perintah Yesus dianggap tidak flexible terutama menyangkut  tentang pertobatan lahir baru. Pertobatan yang dibuat oleh pemimpin agama jauh lebih aspiratif dan masih bisa ditoleransikan ketimbang pertobatan lahir baru yang diminta oleh Yesus. Para imam ini dengan menggunakan bahasa malaikat (bahasa rohani) mereka juga menyebut diri mereka  hamba Tuhan (entah Tuhan yang mana?) sehingga banyak orang menjadi terkecoh. Para ima,  imam besar, Farisi modern zaman sekarang tetaplah sama dengan pemimpin agama atau Farisi  di zaman Tuhan Yesus. Kelakuan mereka tetap tidak berubah. Hirarki yang digunakan tetap sama, yaitu para imam (pendeta dan sebutan lainnya), mengangkat seorang imam besar (pemimpin Sinode/sinagoge). Sama halnya pada zaman Tuhan Yesus, zaman sekarang pun pengaruh kekuasaan para pemimpin agama sangat menentukan bagi pemimpin negara (politik) dalam mengambil setiap kebijakan bahkan dalam membuat undang undang.

Bukankah fakta seperti  ini  ada terjadi?  Bahkan di seluruh dunia. Para pemimpin agama menjadi rujukan bagi raja/presiden dalam mengambil keputusan seolah-olah mereka mewakili Tuhan di dunia ini. Pengaruh agama  memiliki kekuatan yang sangat besar bahkan melebihi 3 kekuatan besar lainnya. Dalam Alkitab realitas ini  juga dialami  oleh Tuhan Yesus dan murid murid-Nya. Sebab itu Tuhan Yesus memperingatkan kepada para pengikut-Nya  bahwa mereka juga nanti akan dianiaya dan diperhadapkan kepada Mahkamah Agama (pemimpin tertinggi  agama).

Seperti  telah dijelaskan  dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya bahwa Tuhan Yesus datang  bukan sebagai pemimpin agama. Pada waktu itu umat manusia mendambakan seorang pemimpin agama yang kuat dan kharismatik, yang dapat mengalahkan para raja yang menindas mereka. Akan tetapi, mereka keliru. Mereka kecewa, sebab ternyata Tuhan Yesus datang bukan sebagai pemimpin agama seperti yang mereka dambakan. Tuhan Yesus datang sebagai Hamba Allah yang taat yang dianggap hina oleh dunia ini. Ia tidak bergeser dari peran hamba meskipun Iblis berusaha membujuk Yesus mengganti peran hamba menjadi peran Imam (Pemimpin).

Pada mulanya para murid Yesus juga kecewa dengan Yesus, karena mereka juga semula mempunyai ekspektasi yang sama dengan orang banyak. Namun setelah Yesus menyelesaikan misi-Nya dan dimuliakan oleh Allah Bapa-Nya, maka barulah mereka mengerti dan bertobat dengan sesungguhnya. Tuhan Yesus datang sebagai hamba yang taat, seorang hamba statusnya budak pada zaman Yesus, dan tidak memiliki hak apa-apa apalagi memiliki jabatan. Budak atau hamba adalah manusia tanpa jabatan, suatu status yang paling hina.

Suatu ketika para murid bertengkar memperebutkan siapa yang paling besar atau siapa yang layak jadi pemimpin. Kemudian Yesus menjelaskan makna pemimpin dari sudut pandang yang lain dan sangat berlawanan dengan nalar atau logika dunia ini. Tuhan Yesus mengatakan bahwa bila kalian ingin menjadi pemimpin, hendaklah menjadi hamba untuk yang lainnya. Inilah yang Tuhan Yesus maksudkan dengan yang terkecil akan menjadi yang terbesar. Kata-kata Tuhan Yesus ini semula dianggap sebagai canda biasa. Setelah mereka melihat bagaimana Tuhan Yesus telah mengimplementasikannya barulah mereka sadar dengan  apa yang telah dijelaskan oleh Tuhan Yesus. 

Tuhan Yesus telah memilih jalan yang tidak populer. Ia telah  mengosongkan dirinya demi ketaatan kepada Allah Bapa-Nya. Bandingkan dengan para imam atau imam besar yang merupakan representasi dari kekuatan agama, bukankah terlihat kontras? Jauh sekali perbedaannya dengan Yesus Yesus rela memilih taat pada Allah Bapa-Nya dengan status Hamba, suatu jabatan yang paling hina, dan Yesus menolak mentah-mentah jabatan prestisius yang ditawarkan oleh Iblis untuk menjadi penguasa dunia dengan cara yang mudah yaitu menyembah Iblis.

Kalau kita mau serius mencermati realitas zaman sekarang, bukankah manusia sudah terkecoh oleh perangkap Iblis? Iblis menggunakan sarana penyembahan sebagai  cara untuk mengelabui manusia. Pada umumnya manusia mengasosiasikan kata "penyembahan" ini sebagai  wujud ibadah kepada Tuhan. Manusia terkecoh, karena  Iblispun  sangat pandai meniru menjadi seolah-olah Tuhan. Kalau kita pelajari dari Alkitab, bukankah Iblis itu adalah mantan penghulu malaikat yang diusir oleh karena pemberontakannya kepada Allah? Ia memberontak kepada Allah karena Ia ingin menyamai Allah. Sebagai mahluk roh, iblis juga ingin   disembah seperti  Allah. Alkitab menyatakan bahwa Allah adalah Roh dan Iblis yang mantan penghulu malaikat itu juga adalah mahluk roh.

Nah, di sinilah letak kekeliruan manusia selama ini dalam memahami arti kata "ibadah" dan arti kata "penyembahan". Kalau anda ditanya untuk apa Anda ke gereja? Anda akan menjawab: saya akan beribadah dan menyembah Tuhan! Namun, pernahkah Anda memikirkan apa betul yang Saudara sembah itu adalah Tuhan yang adalah Roh itu? Ataukah sebaliknya, Anda menyembah roh yang lain, lawannya Roh Tuhan, yaitu Iblis yang juga adalah roh? Di sini perlu suatu kecermatan untuk menguji  mana yang Roh Tuhan dan mana yang roh Iblis.

Lalu, bagaimana caranya kita membedakan yang mana yang Roh Tuhan dan yang mana yang roh Iblis? Tuhan Yesus mengatakan barangsiapa yang melihat Aku maka Ia juga telah melihat Bapa, karena Bapa dan Aku adalah satu. Dengan demikian, tidak ada jalan lain untuk mengenal Allah yang adalah Roh yang tidak kelihatan selain harus menemukan Yesus sebagai gambar Allah yang kelihatan.

Pada tulisan saya yang lalu saya menulis bahwa Adam adalah benih Allah pertama yang dihembuskan nafas hidupnya dari Roh Allah sendiri bukan hasil perkawinan biologis antara benih laki laki dan perempuan. Adam pertama adalah gambar Allah yang dapat dilihat, tetapi sayang gambar Allah ini telah rusak akibat dosa. Benih Allah yang rusak ini harus diganti oleh benih Allah yang baru yang steril dari dosa untuk menggantikan gambar Allah yang rusak itu.

Tuhan Yesus adalah gambar Allah yang dapat dilihat. Ribuan tahun yang lalu Ia telah menampakkan diri-Nya di dunia ini. Bagaimana rupa Yesus waktu itu? Apa Ia berbentuk  malaikat? Kitab Nabi Yesaya menubuatkan dalam Perjanjian Lama bagaimana rupa Yesus sebelum Ia dimuliakan oleh Allah. Ia adalah Seorang yang digambarkan sebagai Hamba dalam rupa yang tidak menarik atau tidak semarak menurut penglihatan mata manusia. Justru itulah yang dipilih oleh Allah. Apa yang dijanjikan  Allah selalu digenapi.

Bila kita mendengar istilah ibadah maka orang Kristen atau umat agama lainnya mengaitkannya dengan suatu kegiatan penyembahan. Apa betul demikian saudara? Banyak orang tidak memahami arti ibadah yang sebenarnya. Ibadah menurut sudut pandang Allah adalah suatu pengabdian pada majikan/tuan. 

Pada waktu Tuhan Yesus dibawa kepadang gurun, Iblis meminta Yesus untuk menyembahnya (ingat, dalam peristiwa itu Yesus adalah masih manusia biasa seperti  kita). Upah yang diberikannya bila mau menyembahnya (menuankan Iblis, red.) adalah merupakan permintaan yang juga marak di dunia kekeristenan, yaitu berkat, sukses , kaya, mujizat, dan sederet permintaan lainnya yang digandrungi oleh manusia di dunia ini. Itulah yang juga ditawarkan Iblis kepada Yesus bila mau menyembahnya.

Sekarang mari kita bandingkan dengan Roh Kristus. Yesus berkata: Aku datang bukan untuk dilayani (disembah), tetapi Aku datang untuk melayani sebagai hamba/pelayan. Kata-kata ini diulang kembali menjelang saat-saat sengsara penyaliban-Nya. Ia mengatakan bahwa Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu sudah memberi contoh bagaimana  melayani, demikian juga itu yang harus kalian lakukan. Preferensi Roh Kristus berbeda dengan preferensi roh Iblis.

Sekarang kita dapat membedakan yang mana Roh Kristus dan yang mana roh Iblis (Antikris). (Mana kekuatan Roh yang melayani dan mana keguatan agama yang ingin disembah, red). Kiranya artikel renungan ini merupakan sarana koreksi dan memberikan pencerahan dan penyadaran untuk kita semua. Amin.*** 

By. Ev. Andereas Dermawan
||Previous: Bagian 2

Posting Komentar untuk "4 Kekuatan Besar yang Dipertuhan Manusia Masa Kini | Bagian 3"