Yesus Menyucikan Bait Allah | 2

SINGKIRKAN PERSPEKTIF MANUSIA!
Matius 21:12-13; Markus 11:15-17
Lukas 19:45-48; Yohanes 2:13-22
Dengan tidak adanya keterangan langsung tentang hal ini, maka sebaiknya kita tidak lekas-lekas menarik suatu kesimpulan hanya dengan bertitik-tolak dari sudut pandang pengalaman kita manusia. Cara pandang seperti ini justru membuat Yesus marah kepada Petrus.
Markus 8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya IA MEMARAHI PETRUS, kata-Nya: "ENYAHLAH IBLIS, SEBAB ENGKAU BUKAN MEMIKIRKAN APA YANG DIPIKIRKAN ALLAH, MELAINKAN APA YANG DIPIKIRKAN MANUSIA."
Kita
tidak akan pernah beroleh pengertian yang benar akan kehendak
Allah atau firman-Nya bila kita mencari tahu maksud Allah atau mencoba
mengerti kehendak-Nya dengan bertitik-tolak dari sudut pandang kita
manusia. Kita bukan saja tidak akan pernah mengerti, tetapi juga akan
menjadi keliru ataupun salah memahami kehendak Allah, bahkan dapat
menolak kehendak-Nya seperti yang dilakukan oleh Petrus.
Karena firman Allah adalah perkataan Allah itu sendiri, maka biarkan firman itu sendiri menyampaikan maksud-Nya.
Untuk mengerti maksud perkataan-Nya, kita harus membaca
keseluruhan bagian di mana ayat itu berada dengan berulang kali. Kita juga harus membaca bagian-bagian lain di sekitar firman itu sambil memperhatikan bagian-bagian lain dari keseluruhan isi Alkitab yang
berkenaan dengan maksud yang sama disampaikan pada bagian yang sulit
itu. Jadi, bukan baru satu, dua atau tiga kali membaca bagian itu, kita menyerah dan langsung saja membuka buku-buku penolong atau
panduan, seperti buku tafsiran, pembimbing, teologi, renungan-renungan
dan lain sebagainya.
Pengertian
yang benar akan Dia dan kehendak-Nya akan kita peroleh hanya dari
Pribadi yang berbicara itu sendiri, yakni dari kesetiaan dan ketekunan
kita membaca firman-Nya. Sebab, siapakah yang tahu pikiran Allah kecuali
Ia sendiri?
Roma 11:34 SEBAB, SIAPAKAH YANG MENGETAHUI PIKIRAN TUHAN? ATAU SIAPAKAH YANG PERNAH MENJADI PENASIHAT-NYA?
Ini
sungguh tidak mudah. TUHAN Allah sendiri berkata bahwa bila kita ingin
memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan
akan Allah, maka seseorang harus “MENCARINYA SEPERTI MENCARI PERAK, dan
MENGEJARNYA SEPERTI MENGEJAR HARTA TERPENDAM”.
Amsal 2:4-5 (4) Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, (5) maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.
Kalau
mau jujur, adanya kesulitan untuk memahami firman Tuhan disebabkan karena kita tidak mau
bekerja keras mencarinya seperti mencari perak dan tidak mau mengejarnya
seperti mengejar harta terpendam. Akibatnya kita menganggap firman
Tuhan itu sulit dimengerti. Karena apa? Karena kita tidak dengan tekun membaca
firman Tuhan secara menyeluruh dan mendalam.
Ketika kita bertemu dengan
bagian firman Tuhan yang sulit, kita tidak tahu jalan menuju harta
terpendam itu, yakni jalan untuk mendapatkan pengertian dari bagian yang
sulit itu, sebab kita tidak mengenal isi Alkitab itu sendiri. Kita menjadi tidak tahu bagian mana dari Alkitab yang membicarakan pokok yang sama seperti bagian yang sedang kita baca saat itu. Dengan perkataan lain kita tidak tahu bagian-bagian di Alkitab yang akan menuntun kita kepada pengertian dari bacaan yang sulit itu.
Oleh karena itu, pertama, mari membaca firman Tuhan dengan tekun dan pantang menyerah seumur hidup kita, dan kedua, ketika kita hendak membaca Alkitab, kita harus lebih dahulu berdoa memohon pimpinan Roh Kudus agar hikmat Tuhan berkenan disingkapkan oleh Dia bagi kita. Dengan dua cara ini, yakni berdoa meminta pengertian dari Roh Kudus dan tekun membaca Alkitab, maka perspektif manusia pada diri kita akan tersingkir dengan sendirinya.
Oleh karena itu, pertama, mari membaca firman Tuhan dengan tekun dan pantang menyerah seumur hidup kita, dan kedua, ketika kita hendak membaca Alkitab, kita harus lebih dahulu berdoa memohon pimpinan Roh Kudus agar hikmat Tuhan berkenan disingkapkan oleh Dia bagi kita. Dengan dua cara ini, yakni berdoa meminta pengertian dari Roh Kudus dan tekun membaca Alkitab, maka perspektif manusia pada diri kita akan tersingkir dengan sendirinya.
Yohanes 7:38-39a (38) Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." (39) Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya.
Sebagai
orang yang pernah langsung mendapat marah Yesus karena hanya memahami
kehendak Allah berdasarkan pikirannya sendiri, Petrus memperingatkan
kita akan hal ini:
2 Petrus 1:20-21 (20) Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, (21) sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.
Maka, mari singkirkan asumsi [perkiraan] berdasarkan perspektif kita sendiri dan kembalilah kepada firman-Nya.--- Bersambung ke BAGIAN 3.
©HEP
Posting Komentar untuk "Yesus Menyucikan Bait Allah | 2"